Bagi kalian pengguna vape, tentunya tidak asing lagi dengan istilah VV (Variable Voltage) maupun VW (Variable watt). Ya, VV maupun VW adalah istilah yang sudah melekat bagi kalian pengguna vape dengan mod electric. Tetapi untuk saat in kita hanya akan membahas tentang VV. Jadi seperti yang sudah dijelaskan diatas, VV atau Variable Voltage adalah salah satu fitur yang ada pada vape dengan mod elektrik. Jadi dengan fitur ini, kalian dapat menyesuaikan sendiri seberapa besar jumlah voltase yang harus di keluarkan oleh baterai vape kalian.

Ada hal yang harus kalian perhatikan ketika kalian menggunakan fitur VV ini. Berbeda dengan VW, jika VW kalian bisa mengatur jumlah watt yang ingin kalian keluarkan, entah kalian menggunakan koil dengan hambatan 1 ohm atau berapapun, VW tetap akan bekerja dengan maksimal dengan tenaga yang dikeluarkan akan tetap sama. Tetapi dengan VV, kalian harus memperhatikan hambatan (ohm) pada koil kalian. Karena jika voltase yang dikeluarkan tidak seimbang dengan hambatan pada koil, rasa yang diciptakan akan sangat berbeda. Karena mempengaruhi pembakaran liquid pada vape.

Jadi dengan kata lain baik VW atau VV hanyalah masalah otomatis dan manual. Dengan VW kalian tidak akan repot untuk mengganti koil, karena VW bekerja otomatis tanpa melihat berapapun hambatan pada koil kalian. Sedangkan VV adalah mode manual, yang kalian harus memperhatikan juga hambatan pada koil. Karen jika tenaga yang dikeluarkan tidak seimbang dengan hambatan, kalian tidak akan merasakan kenikmatan menggunakan vape.
Tetapi biasanya vape dengan mod elektrik, sudah terdapat koil yang sudah jadi, dan kalian bisa memilih kapasitas hambatanya. Karena untuk mod elektrik ini, para pengguna vape cenderung memiliki 2-3 koil untuk berjaga-sekaligus untuk mencoba koil mana yang pas dan cocok dengan kekuatan voltase yang mereka atur sendiri. Jadi kalian tidak usah pusing-pusing harus membat lilitan koil pada vape kalian.
Sumber Gambar:
instagram.com/p/BlIcHz3naqD/
instagram.com/p/BmeoVvvFE1k/
instagram.com/p/BlisUHVn5i6/