Apa Sih Coiling Itu Dalam Dunia Vape?

Salah satu yang sedang hits saat ini ialah cara baru dalam merokok yakni menggunakan rokok elektrik atau yang biasa disebut vape. Keunikan-keunikan vape seperti misalnya dalam vape tersedia berbagai varian rasa dalam pemakaiannya menjadi daya tarik tersendiri yang membuat orang-orang memilih menggunakan rokok elektrik ini. Selain itu, menurut kebanyakan orang vape cenderung lebih praktik dibandingkan dengan rokok tembakau salah satunya merokok dengan vape tidak memerlukan asbak untuk membuang abu seperti rokok biasanya.

Sumber: Instagram @build.shoot.vape

Pada umumnya sering terlihat vape digunakan oleh siapa saja meskipun harganya relatif mahal dan hanya menjangkau kalangan menengah ke atas. Dalam menggunakan vape pun komponennya membutuhkan perawatan khusus dan perlu menggantinya selama jangka waktu tertentu. Salah satunya ialah coil, atau bagian yang menjadi penghubung antara baterai dan atomizer.

Apa sih coiling itu dalam dunia vape?

Coil merupakan salah satu komponen pada vape yang perlu diganti secara teratur sebab coil memberikan pengaruh rasa dalam menghisap rokok elektrik ini. Tentu saja hal tersebut membutuhkan dana untuk dikeluarkan. Langkah yang tepat untuk mengakali dan menghemat budget dalam penggunaan vape ialah membuat dan mengatur coil sendiri di rumah. Inilah yang disebut coiling.

Sumber: Instagram @papanya_adiva

Proses coiling tergolong gampang-gampang sulit tergantung coil seperti apa yang diinginkan untuk vape. Akan tetapi, coiling tentu saja bisa dipelajari apabila ingin hemat karena penggantian coil sendiri bisa memakan biaya puluhan ribu setiap beberapa minggunya. Selain itu, coiling juga dapat membantu menemukan rasa yang cocok dan sesuai selera ketika vaping dengan liquid favorit.

Sumber: Instagram @gdesignscoilartuk

Coiling dapat menggunakan beberapa bahan, contohnya kanthal, nickel, dan titanium. Apabila memerhatikan aspek ketahanan, kanthal bagus untuk coiling meskipun kelemahannya ialah butuh waktu lebih lama agar panas ketika vape ingin digunakan. Kanthal memang lebih sering dipilih, akan tetapi nickel lebih seimbang antara titik leleh dan penghantar panasnya. Sedangkan, bahan titanium tidak digunakan sebagai bahan utama dan biasanya untuk dicampur dengan bahan lain. Oleh karena pertimbangan hal-hal tersebut, bahan untuk coiling pun dapat dipilih sesuai kebutuhan.

 

Sumber Gambar:
instagram.com/p/Bad1g2ah9IE/
instagram.com/p/BmxC-xmnvxv/
instagram.com/p/BaNOEmTlVvq/
instagram.com/p/Ba88vU-nb-1/